Judul buku : Bisnis Tanpa Tapi
Penulis : Ilnayuti Sari
Buku ini mengisahkan tentang perjalanan hidup seorang ibu rumah tangga yang mencoba bisnis MLM ( Multilevel Marketing ) yang merubah hidupnya menjadi lebih bahagia dan sukses.Penulis dulunya adalah seorang karyawan kantoran selama kurang lebih 11 tahun, kemudian di PHK pada tahun 2008 dan membuat penulis mencari jalan keluar untuk membayar biaya cicilan rumah sebesar 1,6 juta rupiah. Secara tidak sengaja penulis bertemu dengan sahabat lamanya di situs google yang adalah seorang pebisnis MLM yang sukses, sehingga penulis mencoba mengikuti bisnis MLM. Buku ini ditulis dengan bahasa yang ringan dan modern dengan penyampaian materi sesuai dengan pengalaman penulis dan di rangkum melalui catatan catatan untuk pembaca agar bisa dapat secara langsung mengambil inti dan cara-cara untuk mempraktekkan berbisnis khususnya berbisnis MLM.
Isi :
Buku ini mengajarkan langsung metode untuk menjadi pebisnis MLM yang sukses di dunia bisnis sekaligus di keluarga. metode -metode tersebut antara lain :
- Kalau ingin membangun bisnis sendiri, coba cari dulu mentor yang bersedia berbagi ilmu. Kalau belum kenal, ya kenalan. Kalau dia menyelenggarakan workshop, ikut saja.
- Beranikan diri untuk mencoba banyak hal. Dengan begitu, kita bisa tahu apa potensi kita sebetulnya.
- Orang (dengan mindset) kaya lebih cepat melihat peluang ketimbang orang bokek. Sebab bokek bisa bikin minder. Dan minder bikin kita enggak terlalu berani punya impian besar.
- Saat tak ada dukungan, percayalah dengan kata hati. Lihat peluangnya di masa depan. Dan yang paling penting, bekerjalan dengan kecepatan ekstra kilat agar hasil terlihat semakin cepat. Dukungan akan datang jika kita serius dan bersungguh-sungguh.
- Jangan dengarkan orang yang melemahkan semangat.
- Belajar hal baru setiap hari bikin kita jauh-jauh dari pikiran negatif, iri, dan dengki.
- Dalam bisnis, Anda mesti cepat bergerak. Makin lambat bergerak, makin cepat motivasi Anda mengecil kembali.
- Bedah kegiatan kita sehari-hari, agar terlihat apakah sebetulnya kita sibuk atau cuma sok sibuk.
- Prioritas dan delegasi, buat saya, jadi kunci pengelolaan waktu yang efisien. Jadi setiap ada hal yang harus dikerjakan, tinggal pikirkan lagi: Penting enggak sih buat dikerjakan? Kalau penting, haruskan saya uang mengerjakan? Bisakah didelegasikan? Jika harus saya, bagaimana cara terbaik melakukannya?
- Coba buat catatan kecil tentang apa yang kita lakukan sehari-hari. Kalau kita belum efisien, biasanya 80% dari waktu kita terbuang begitu saja.
- Kalau masih perlu bantuan, relakan sejumlah uang untuk membayar asisten rumah tangga.
- Cari komunitas yang bisa bikin kamu lebih menghargai waktu. Pilih-pilih teman yang disiplin biar ketularan kebiasaan baiknya. Coba, ya!
- Coba tanyakan diri sendiri, sejujurnya, adakah alasan untuk berbuat lebih dari hari ini? Kalau ada alasan itu, pasti ada semangat di dalam hati. Kalau sudah nemu, pasti
- Berbagi tugas rumah dengan anak yang sudah beranjak dewasa
- Anda bisa nekat. Di saat itulah Anda bisa buktikan sendiri, uang bukan segalanya saat memulai bisnis.
- Carilah orang yang selalu kelihatan positif, terlihat riang gembira selalu. Bergabunglah dengan komunitasnya. Pasti menular kok kalau kita mau membuka diri.
- Belajar saat ini makin mudah saja. Kalau uang terbatas buat beli buku bisnis, tinggal follow akun Twitter pebisnis sukses yang sering berbagi tips. Atau main-main ke blog Baca sampai paham. Pasti dapat ilmu baru.
- Mumpung jadi ibu rumah tangga, berbisnislah. Sebab ibu rumah tangga bisa mengatur waktu sedemikian rupa agar kebutuhan keluarga terpenuhi.
- Perbanyak rasa ingin tau.
- Saat ini, Facebook marak digunakan menjadi ajang promosi. Buat bisa begitu, enggak perlu training. Cukup buka mata saja, banyak pakar pemasaran online berbagi ilmu mereka secara gratis.
- Buang rasa malu dan rasa gengsi , Bisnis MLM bukan buat orang yang gengsian
- Agar pesimistis berangsur hilang, coba deh tambahkan kata ‘gimana’ di awal kalimat pesimistis kita.
- Kerjakan/jabanin langsung jalan sukses bisnis seseorang jangan hanya jadi penonton
- Kalau kita masih punya perasaan takut dengan target, bisa jadi masih ada persoalan dengan diri kita. Mungkin karena kita belum memilih mau apa atau mau kemana. Masih merasa diri sebagai korban seseorang atau sesuatu. Atau mungkin berpikir target itu sesuatu yang tinggi, tanpa sadar sesungguhnya hidup kita sehari-hari ini penuh target.
- Rajin-rajin cari tahu bisnis yang ingin Anda jalani agar tidak tertipu. Caranya gampang kok. Khusus untuk MLM, Anda bisa cek di Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia. Periksa saja, apakah MLM yang Anda incar terdaftar disana. Jika tertarik bisnis waralaba, periksa status bisnis waralaba idaman Anda di Asosiasi Franchise Indonesia.
- Siapkan diri untuk gagal, dan siapkan diri untuk sukses.
- Uang sih enggak salah. Sebab di tangan yang benar, uang jadi sumber manfaat dan jalan pembawa berkah. Yang dibetulkan itu mindset-nya. Jangan gara-gara malas bekerja keras lalu bersembunyi dan menenangkan diri dengan bilang ‘uang bukan segalanya’.
ditulis oleh: Fatih Izza